Cliff Young Ultra marathon - persistensi dan determinasi

Lari 2 km, tapi caption-nya kayak marathon.

Main padel setengah jam, tapi upload-nya seharian.

Ngeloop sepeda 1 jam tapi outfitnya lebih pro dari atlet pro

Lucunya, mereka yang paling sering posting “healthy lifestyle” seringkali yang paling jarang benar-benar push limit diri sendiri.


    


Ada cerita legenda seorang petani kentang umur 61 thn di Australia yang menang salah satu lomba paling brutal di dunia: Westfield Sydney to Melbourne Ultramarathon. 
Jaraknya 875 km dan cuma pelari profesional terbaik yang berani ikut.

    Awal lomba di Sydney, semua pelari tampil seperti layaknya atlet ultra marathon: Lycra, sepatu mahal, sponsor besar. 

    Tiba-tiba nongol Cliff Young petani kentang dari Victoria.

Dia datang dengan celana overall, kemeja putih longgar, dan sepatu boots yang biasa dipakai untuk kerja.

    Waktu ditanya wartawan apakah dia yakin mau ikut lomba extreme ini? 

Cliff menjawab santai,

    “Saya biasa berlari 2–3 hari tanpa tidur untuk menggiring domba saat badai. Jadi saya rasa, saya bisa lari di sini juga.”

    Penonton menertawakan. Peluit start berbunyi. Semua pelari melesat cepat.

Cliff? Ia hanya berlari kecil dengan langkah menyeret. 

Langkahnya aneh — seperti orang sedang mengejar domba yang kabur




    Malam tiba, pelari profesional berhenti untuk tidur 5–6 jam seperti biasa.

Tapi Cliff tidak tahu aturan itu. Jadi ia tidak berhenti.

Ia terus berlari di malam gelap, hanya ditemani suara langkah sepatunya di aspal dan napasnya yang tenang. Keesokan paginya, saat pelari lain baru bangun, Cliff sudah menyalip mereka — masih dengan langkah shufflenya.
    Orang-orang mengira itu kebetulan. Tapi malam berikutnya, ia lakukan lagi. 

    Dan lagi.

    Selama lima setengah hari, Cliff berlari hampir tanpa henti. Ketika orang lain berhenti, dia terus lari dan hanya tidur beberapa jam saja.

    Ketika mencapai garis finish di Melbourne, penonton tak percaya Cliff Young memenangkan lomba!!

Tanpa pelatih. Tanpa rencana latihan. Tanpa sepatu profesional.

Ia memecahkan rekor hampir dua hari lebih cepat dari sebelumnya.

    Rata-rata kecepatannya 6,5 km/jam — siang dan malam tanpa henti. Cliff Young menyelesaikan
10 jam lebih cepat dari pemenang posisi kedua.



    Saat panitia menyerahkan hadiah $10.000, Cliff tampak bingung karena dia tak tahu kalau lomba itu ternyata ada hadiahnya.

    “Saya tidak berlari untuk uang,” katanya.

    “Saya kira kita semua berlari bersama.”

Lalu ia membagi rata uang itu kepada semua pelari lain.


Kisah Cliff Young menjadi cerita legenda di Australia.

Gaya larinya — “Young Shuffle” — kini diakui sebagai teknik resmi ultramaraton.

    Daya tahan bukan soal usia, otot, atau alat canggih.
Tapi soal tekad, kerendahan hati, dan kemauan untuk terus bergerak saat orang lain berhenti. 
Katanya “Kamu tak perlu jadi yang tercepat. Kamu hanya perlu terus berjalan.”

Comments

Popular Posts